Alamanda Shantika dan Karirnya Setelah Keluar dari Gojek


Alamanda Shantika resmi meninggalkan posisinya di Gojek pada tahun 2016 dan membangun sekolah pemrograman bertajuk Binar Academy. Alih-alih menyesal, Ala justru bangga.

Alamanda Shantika dan Karirnya Setelah Keluar dari Gojek
(Foto: Tek.id)

Nama Alamanda Shantika sudah tidak asing lagi di dunia teknologi, apalagi saat startup sedang berada di puncak kejayaannya di tanah air. Wanita yang biasa disapa Ala ini juga semakin populer setelah aplikasi yang dilamarnya pada Nadiem Makarim – Gojek berhasil mengubah perilaku masyarakat Indonesia dalam kesehariannya. Berbicara dengan Tek.id beberapa waktu lalu. Wanita yang biasa disapa Ala ini mengaku sudah belajar coding sejak berusia 14 tahun. Karena itu, ia terbiasa dengan dunia teknologi yang akhirnya mengantarkan Ala berkarier.

Alamanda Shantika tentu saja telah memainkan sejumlah peran di dunia teknologi. Menurut laman LinkedIn-nya, wanita berkacamata ini telah bersama Kartuku selama dua tahun. Saat itu, Ala juga menjadi penasihat Gojek. Ironisnya, saat aplikasi ride-hailing masih dibangun. Akhirnya pada Mei 2015, menyadari ajakan Nadiem dan potensi Gojek untuk membantu banyak orang, Ala memutuskan untuk bergabung dengan Gojek sebagai Vice President of Product. Setelah setahun, Alamanda menerima posisi lain di perusahaan yang sama sebagai Vice President, People’s Journey – People and Culture.

Namun di penghujung tahun 2016, Alamanda Shantika membuat keputusan yang cukup mengejutkan. Dia mengatakan dengan lantang bahwa dia akan meninggalkan Gojek. Bahkan jika startup ini sedang naik daun pada saat itu. Bahkan, Ala belum memutuskan di mana ia akan berlabuh. Ala mengatakan kepada Tek.id bahwa dia bukan orang yang betah di zona nyamannya. Selain itu, ia memiliki ambisi untuk berkarir di dunia pendidikan menjadi Menteri Pendidikan, yang tidak sesuai dengan posisinya di Gojek.

Dari Gojek ke Binar Academy

Selama bekerja di Gojek, Ala berencana untuk melanjutkan pendidikannya ke Magister. Tapi dia harus mempertaruhkan posisinya di perusahaan. Bagi Ala sendiri, risiko bukanlah halangan. Ia bahkan berulang kali meminta izin kepada Nadiem untuk mengundurkan diri untuk melanjutkan studi, namun tidak disetujui. Hingga akhirnya Ala membujuk Nadiem dengan dalih “mewujudkan impian menjadi pendidik atau Menteri Pendidikan”.

“Aku akan membiarkanmu terbang,” kata Nadiem saat membebaskan Ala dari Gojek pada 2016.

Meski bertekad hengkang dari Gojek, Alamanda mengaku belum ada rencana saat itu. Satu hal yang pasti: itu akan berlabuh di sektor pendidikan.

“Saat itu saya tidak begitu tahu apa rencananya tapi saya hanya punya keyakinan, kesempatan berikutnya pasti akan datang… Yang saya tahu adalah saya ingin melanjutkan mimpi saya selanjutnya yaitu di dunia pendidikan” , dia ingat.

Alamanda Shantika resmi meninggalkan posisinya di Gojek pada tahun 2016 dan membangun sekolah pemrograman bertajuk Binar Academy. Alih-alih menyesal, Ala justru bangga dengan lembaga pendidikan yang dibangunnya.

“Saya sebenarnya sangat senang, saya tidak menyesal karena saya tahu bahwa ini benar-benar tujuan hidup saya. Mungkin saya juga dapat menemukan tujuan hidup saya di Gojek, di mana kami dapat membantu para pengendara Gojek, tetapi sekarang lebih konkrit. Saya ingin membangun melalui pendidikan,” kata ala.

Binar Academy memulai debutnya pada Maret 2017, tak lama setelah Ala meninggalkan Gojek. Ala mengatakan desain Binar Academy ini disiapkan dalam waktu singkat hanya sekitar 2-3 bulan dengan rekan-rekannya yang kini menjadi tim Binar Academy.

“Saya ingat mencoret-coret di kertas pada awal Januari ekosistemnya seperti apa, bagaimana monetisasinya… Maret diluncurkan dari sana,” katanya.

Sumber :