Sebagai aplikasi perpesanan terpopuler, Telegram bersaing dengan WhatsApp

Telegram bersaing dengan WhatsApp

Tidak bisa dipungkiri bahwa aplikasi jaringan pesan WhatsApp sebenarnya paling banyak digunakan saat ini.

Lebih dari 5 miliar orang telah mengunduh aplikasi perpesanan WhatsApp di PlayStore dengan peringkat 18 juta.

Selain itu, rating bintang 4,2 membuat WhatsApp jauh lebih populer dibandingkan aplikasi sejenis.

Namun akhir-akhir ini, pengguna Telegram tetap tinggi.

Aplikasi perpesanan yang dikembangkan oleh Pavel Durov kini telah diunduh oleh 1 miliar orang. Apakah WhatsApp terancam? WhatsApp masih tak terkalahkan

Survei yang dilakukan Sensor Tower menemukan bahwa WhatsApp masih tak terkalahkan, lapor Bloomberg, Senin (6/9/2021).

Selain jumlah pengunduh, fitur terbaru WA bertujuan untuk memudahkan pengguna beralih ke jaringan perpesanan lain dan membuat mereka lebih enggan. Baca Juga: Apple Segera Rilis iPhone 13, Ini Alasan 81 Persen Pengguna Android Enggan Beralih

Sementara itu, firma riset teknologi lainnya, Appotopia, memperkirakan sekitar 500 juta orang di seluruh dunia menggunakan WhatsApp setiap hari.

Prestasi ini jauh melampaui Telegram, yang hanya memiliki 36 juta orang.

Namun, Appotopia juga mengingatkan bahwa WA bisa dihilangkan.

Pasalnya, mereka memperkenalkan peraturan privasi terbaru pada Januari 2021 yang membuat banyak pengguna malas menggunakan WhatsApp.

Pengguna ini lebih suka menggunakan jaringan pesan WA yang bersaing seperti Telegram dan Signal.

Tak tanggung-tanggung, beberapa pemimpin dunia dikenal sebagai pengguna baru Telegram.

Mereka adalah Presiden Brasil Jail Bolsonaro dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

CEO Tesla Elon Musk juga mendesak pengikutnya di Twitter untuk menghubungi Signal tentang frustrasi mereka dengan peraturan baru WhatsApp. Baca Juga : Cara Hapus Data WhatsApp, Atasi Penyimpanan HP Penuh

Durov mengatakan bahwa peralihan besar-besaran dari WA ke Telegram adalah cerita baru dalam aplikasi perpesanannya.

“Kita mungkin menyaksikan migrasi digital terbesar dalam sejarah manusia,” katanya.

Alih-alih mengancam jumlah pengguna WhatsApp, aturan privasi baru ini juga telah diterima banyak pengguna.

WA sebenarnya tidak terancam. Semua karena infrastruktur sosial melalui WhatsApp telah dibangun oleh miliaran orang selama lebih dari satu dekade.

Jadi, membuat mereka bermigrasi ke jaringan perpesanan baru tidaklah mudah.

Sepertinya Anda merasa nyaman membaca ruber.id, tidak mudah bagi Anda untuk beralih ke situs lain, bukan?

Sumber :